Latar Belakang dan Dampak Terjadinya Revolusi Indonesia

Icanvas – Revolusi Indonesia merupakan titik di mana berdirinya negara Indonesia yang memiliki kedaulatan penuh. Saat itu berbagai konflik bersenjata terjadi. Dimana terjadi konflik antara Republik Indonesia melawan penjajah Belanda yang dibantu oleh sekutunya. Bentuk revolusi diawali dengan masa yang menggembirakan bagi bangsa Indonesia yaitu proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Hingga akhirnya setelah beberapa lama, Belanda baru mengakui kemerdekaan rakyat Indonesia pada 29 Desember 1949. Namun selama empat tahun kemerdekaan Indonesia sampai pada pengakuan Belanda atas kedaulatan Republik Indonesia pada tahun 1949. Berbagai kejadian terjadi yang memakan banyak korban pada saat itu. Pasukan Belanda masih berada di wilayah Indonesia. Belanda hanya bisa menguasai kota-kota besar di pulau Sumatera dan Jawa. Dan jangan mengambil daerah dari pedesaan dan pinggiran kota, karena tidak bisa. Hal ini disebabkan upaya perlawanan bersenjata diplomatik bangsa Indonesia. Sehingga pihak Belanda berhasil ditindas. Hingga akhirnya Belanda mengakui kemerdekaan rakyat Indonesia.

Latar Belakang Revolusi Indonesia

Munculnya berbagai organisasi dan gerakan besar-besaran untuk mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda saat itu. Yakni Budi Utomo, organisasi Sarekat Islam, partai nasional Indonesia dan lain-lain yang sedang berkembang pesat saat itu. Mereka menggunakan strategi yang akurat dengan mengirimkan perwakilan mereka ke Volksraad (seperti Volksraad) untuk diplomasi. Sehingga Belanda memberikan kedaulatan dan hak otonom kepada rakyat Indonesia untuk memerintah wilayahnya sendiri. Ada juga gerakan yang lebih keras. Yakni dengan memaksa orang Belanda agar secepatnya memberikan hak rakyat Indonesia. Pemimpin gerakannya adalah Soekarno dan Mohammad Hatta. Yang kemudian menjadi presiden dan wakil presiden pertama di Indonesia. Gerakan tersebut bisa berjalan dengan bantuan kebijakan politik etnis yang masih ditempuh oleh Belanda.

Ada pula pendudukan warga negara Jepang di wilayah bangsa Indonesia dalam kurun waktu tiga setengah tahun. Dan itu menjadi poin penting dalam lahirnya revolusi nasional Indonesia. Dimana Belanda hanya bisa mempertahankan beberapa wilayah kolonial di Hindia Belanda. Namun dalam waktu tiga bulan, Jepang berhasil menguasai Sumatera. Setelah itu, pihak Jepang pun membuat strategi jitu dengan mengambil hati rakyat Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia. Ini juga memungkinkan orang Indonesia untuk digunakan di ruang malu. Hal ini memunculkan berbagai organisasi perjuangan di Indonesia.

Proklamasi dan pembentukan pemerintah Indonesia

Pada akhir periode Agustus 1945. Pemerintahan Republik Indonesia terdiri dari Jakarta, kemudian dibentuk kabinet kepresidenan dengan Soekarno sendiri sebagai pemimpin tertingginya. Kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat dengan tujuan membantu presiden. Juga memiliki fungsi yang hampir sama sebagai badan legislatif. Dengan terbentuknya pusat pemerintahan di Jakarta. Beberapa raja di daerah menyatakan bergabung dengan pemerintah pusat, dan ada yang menolak. Terutama raja yang diasosiasikan dengan Belanda. Pemerintah Indonesia yang baru dibentuk dengan cepat. Karena masyarakat Indonesia khawatir Belanda akan berusaha merebut kembali wilayah Indonesia. Dalam konferensi antar panglima TNI di setiap divisi di Yogyakarta.Seorang mantan guru sekolah berusia 30 tahun. Soedirman terpilih menjadi Panglima Tentara Keamanan Rakyat bergelar Panglima Besar.

Dampak Revolusi Nasional Indonesia

Selama periode ini, diperkirakan 100.000 hingga 200.000 orang tewas dalam perang militer dan sipil. Ada juga sekitar 1.200 tentara yang hilang atau tewas pada 1945-1946 di Jawa dan Sumatera. Dan juga para tentara Belanda yang membunuh sekitar 5000 tentara. Gerakan revolusi Indonesia berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi Indonesia. Seperti kekurangan bahan bakar dan makanan. Setelah ini terjadi, Republik Indonesia menata kembali segala urusan di semua wilayah yang sebelumnya diblokir oleh Belanda.

Referensi:

https://wartapoin.com/