Keraton Kacirebonan bukan hanya merupakan tempat wisata sejarah, tetapi juga menyimpan banyak cerita dan nilai-nilai perjuangan rakyat Cirebon pada masa penjajahan Belanda. Meskipun dibandingkan dengan keraton-keraton lain di Cirebon, Keraton Kacirebonan tergolong yang paling muda. Namun, sejarahnya yang panjang dan peran pentingnya dalam perjuangan melawan penjajah membuatnya menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.
Pendirian Keraton Kacirebonan tidak lepas dari peran Pangeran Muhamad Haerudhin, salah satu putra mahkota dari Sultan Kanoman ke-IV. Sejarahnya dimulai dari perlawanan Pangeran Muhamad Haerudhin terhadap kebijakan pajak yang diberlakukan oleh pemerintah Belanda. Bersama dengan rakyat Cirebon, mereka berjuang selama 5 tahun dalam perang yang sengit. Namun, sayangnya, Pangeran Haerudhin yang tidak lagi muda berhasil dikalahkan dan diasingkan ke Benteng Viktoria, Ambon. Gelar dan hak kesultanan beliau pun dicabut, dan Belanda mengangkat Pangeran Imamudin sebagai Sultan baru secara sepihak. Keputusan ini tentu saja tidak disetujui oleh sebagian besar rakyat, yang akhirnya memicu pecahnya perang saudara.
Untuk meredakan ketegangan, Belanda mengembalikan Pangeran Muhamad Haerudhin dari pengasingannya. Setibanya di Cirebon, beliau membangun Keraton Kacirebonan yang terletak tidak jauh dari keraton sebelumnya. Pada tahun 1808, keraton ini resmi berdiri dan Pangeran Haerudhin mendapat gelar Sultan Carbon Amirul Mukminin.
Meskipun Keraton Kacirebonan bukanlah sebuah museum, namun tempat ini menyimpan koleksi benda-benda bersejarah yang menarik. Setiap pengunjung yang datang ke sini pasti akan penasaran dengan benda-benda unik yang dipajang di berbagai sudut ruangan. Bahkan hanya dengan melihat dekorasi dan desain ruangan, pengunjung akan terkagum-kagum. Berikut beberapa koleksi unik Keraton Kacirebonan yang memiliki nilai sejarah tinggi!
Pertama, terdapat kurungan antik yang bukan sekadar kurungan biasa. Kurungan ini memiliki warna hijau dengan ornamen kain berwarna emas. Di dalamnya terdapat kursi kecil yang dilengkapi dengan undakan. Kurungan ini digunakan dalam ritual ‘Mudun Lemah’ untuk bayi yang berusia 7 bulan. Ritual ini memiliki makna turun ke tanah.
Kemudian, terdapat pula kain batik kuno yang merupakan warisan budaya nenek moyang. Pengunjung dapat melihat koleksi kain batik yang berasal dari Keraton Kacirebonan. Dari kondisinya yang masih bagus, terlihat jelas bahwa tempat wisata sejarah ini dijaga dan dikelola dengan baik.
Selanjutnya, terdapat peralatan perangyang dipajang di Keraton Kacirebonan. Peralatan ini merupakan bukti kegigihan Pangeran Haerudhin dan rakyat Cirebon dalam perjuangan mereka. Senjata-senjata seperti pedang panjang, tombak, panah, parang, dan belati dipajang dengan rapi di dalam etalase maupun di luar ruangan. Senjata-senjata ini menjadi saksi bisu dari pertempuran yang terjadi pada masa itu.
Selain itu, Keraton Kacirebonan juga menyimpan gamelan, alat musik khas Jawa. Gamelan ini merupakan salah satu peninggalan dan warisan dari masa Pangeran Haerudhin. Untuk menjaga keaslian dan kondisi yang baik, gamelan-gamelan tersebut dibungkus dengan kain putih yang memberikan kesan yang elegan.
Tidak hanya itu, masih banyak koleksi benda-benda bersejarah lainnya di Keraton Kacirebonan. Salah satunya adalah Param, alat tradisional yang digunakan untuk membuat jamu. Alat ini menjadi bagian dari sejarah pengobatan tradisional di Cirebon. Selain itu, terdapat juga kitab-kitab yang digunakan oleh Wali Songo saat berdakwah di tanah Jawa. Kitab-kitab ini memiliki nilai spiritual dan sejarah yang tinggi.
Wayang, seni tradisional Indonesia, juga menjadi bagian penting dari koleksi Keraton Kacirebonan. Wayang dipajang di setiap sudut lokasi, memberikan sentuhan seni yang khas dan memperkaya pengalaman wisata sejarah di keraton ini.
Selain menikmati koleksi-koleksi bersejarah, ada banyak aktivitas menarik yang dapat dilakukan di Keraton Kacirebonan. Pengunjung dapat mengikuti tur pemandu yang akan menjelaskan secara mendalam mengenai sejarah dan budaya keraton ini. Tur pemandu akan membawa pengunjung menjelajahi berbagai sudut keraton, memberikan informasi yang menarik dan menjawab segala pertanyaan yang timbul.
Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan pertunjukan seni tradisional yang sering diadakan di keraton ini. Pertunjukan seperti tari topeng, wayang kulit, atau tari Jaipongan akan memperkaya pengalaman wisata sejarah dengan nuansa seni yang memukau.
Bagi yang tertarik dengan kuliner tradisional, Keraton Kacirebonan juga menawarkan pengalaman kuliner yang unik. Beberapa warung makan tradisional di sekitar keraton menyajikan hidangan khas Cirebon yang lezat dan autentik. Pengunjung dapat mencicipi masakan tradisional seperti nasi lengko, tahu gejrot, atau empal gentong yang khas dari daerah ini.
Referensi: