5 Fakta tentang Minyak Kelapa Sawit yang Perlu Kamu Ketahui

Icanvas – Bayangkan berjalan melalui bagian minyak goreng di supermarket dan bertanya-tanya apa produk terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi keluarga: minyak bunga matahari? minyak biji rami? Minyak kacang? Minyak kelapa sawit? Atau produk lainnya? Bagaimana Anda menentukan minyak goreng yang tepat untuk Anda dan keluarga? Yah, itu semua tergantung pada seberapa banyak Anda tahu tentang berbagai jenis minyak goreng, serta beberapa yang lebih terkenal.

 

Mari kita bicara tentang minyak sawit. Tampaknya hanya sedikit yang memahami fakta dasar tentang minyak sawit, apalagi pengolahan dan penggunaannya yang serba guna dalam kebutuhan produk sehari-hari. Hal ini membuat kita perlu mempelajarinya lebih lanjut.

 

  1. Minyak sawit dibuat dari buah sawit yang tumbuh di daerah tropis.

Minyak kelapa sawit dibuat dari buah kelapa sawit. Karena kondisi khusus yang dibutuhkan – banyak sinar matahari, suhu tinggi dan banyak hujan – kelapa sawit hanya dapat tumbuh di daerah tropis. Minyak sawit diekstraksi dari tandan buah segar (TBS) pohon sawit yang telah dipanen. Dengan ampas buah yang digunakan untuk membuat minyak sawit, bagian dalam biji buah diolah menjadi minyak inti sawit melalui proses pemurnian.

 

Produsen minyak sawit utama adalah Indonesia dan Malaysia, yang bersama-sama menyumbang hampir 85% dari produksi minyak sawit global. https://www.teknogoo.com/keuangan/indonesia-produsen-terbesar-dunia-menghadapi-krisis-minyak-sawit/

 

  1. Minyak sawit adalah bahan serbaguna, sehat dan hemat sumber daya.

Minyak sawit adalah minyak nabati yang paling hemat sumber daya. Ini karena kelapa sawit membutuhkan lebih sedikit lahan untuk menghasilkan hasil yang sama seperti minyak lainnya. Misalnya, setiap hektar lahan yang menghasilkan 0,7 ton minyak bunga matahari bisa menghasilkan produktivitas kelapa sawit 3,8 ton. Sebidang tanah yang sama dapat menghasilkan lebih dari 5 (lima) kali lipat minyak bumi biasa bila digunakan untuk budidaya kelapa sawit.

 

Dengan kelapa sawit, tidak hanya produktivitasnya lebih tinggi, tetapi juga nilai gizinya jauh lebih tinggi. Minyak ini kaya akan antioksidan, yaitu vitamin E, yang mendukung sistem kekebalan tubuh, mencegah penyakit jantung dan mengurangi risiko kanker. Sifatnya yang serbaguna dan efisien menjadikan minyak sawit sebagai minyak nabati yang paling banyak digunakan dan digunakan sebagai bahan utama kue dan kosmetik.

 

  1. Minyak sawit dapat diproduksi secara bertanggung jawab dengan menggunakan metode penanaman yang berkelanjutan.

Terlepas dari manfaatnya, produksi minyak sawit terkenal karena praktiknya yang tidak berkelanjutan. Untuk membuka lahan untuk perkebunan kelapa sawit, hutan perlu dibuka. Ini mempengaruhi beberapa komunitas lokal dan satwa liar. Sayangnya, sebagian besar kawasan hutan sering ditebang dengan metode yang tidak lestari seperti tebang dan bakar, yang meningkatkan polusi udara dan erosi tanah.

 

Namun, minyak sawit memang bisa diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan. Budidaya kelapa sawit dapat berlangsung secara berkelanjutan, selama dilakukan dengan benar dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 

  1. Minyak sawit digunakan untuk membuat segala macam kebutuhan sehari-hari, dari permen hingga kosmetik.

Minyak sawit adalah yang paling serbaguna dari semua minyak nabati. Minyak ini dapat disuling menjadi produk yang berbeda dengan karakteristik fisik, titik leleh dan tekstur yang berbeda. Daftar tersebut mencakup makanan, kosmetik, biofuel, obat-obatan dan suplemen pakan ternak.

 

Minyak ini paling sering digunakan dalam berbagai jenis kue, seperti kue pai dan kue kering. Margarin juga merupakan pengolahan minyak sawit lainnya. Satu hal yang mungkin belum banyak diketahui orang adalah bahwa minyak kelapa sawit juga merupakan salah satu bahan dasar pembuatan kosmetik seperti lipstik. Kandungan antioksidan yang kaya (yang mengurangi tanda-tanda penuaan) menjadikan minyak sawit sebagai pilihan yang baik untuk industri kosmetik. Selain itu, gliserin dalam minyak sawit dapat digunakan untuk membuat obat-obatan, terutama obat batuk dan produk perawatan mulut. Bahan serbaguna ini juga dapat digunakan untuk membuat suplemen makanan untuk hewan.

 

Minyak sawit mentah (CPO) sering digunakan sebagai bahan bakar nabati, yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Singkatnya, ini adalah bahan yang memberikan hasil paling banyak, dengan porsi yang tidak terpakai sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Dan itu berarti limbah minimal.

 

  1. Produksi minyak sawit diperkirakan akan terus meningkat.

 

Lalu bagaimana? Karena semakin banyak orang beralih ke pola makan nabati yang lebih sehat, permintaan akan minyak nabati seperti minyak sawit juga diperkirakan akan meningkat.

 

Menurut Oil World, produksi empat minyak nabati – minyak sawit, minyak bunga matahari, minyak kedelai dan minyak canola – diperkirakan akan meningkat sekitar tujuh juta ton pada tahun 2022.

 

Peningkatan produksi minyak sawit tidak perlu berdampak negatif pada planet atau umat manusia. Pemerintah di Indonesia dan pelanggan di seluruh dunia semakin menuntut agar minyak sawit diproduksi secara berkelanjutan dan dapat ditelusuri kembali ke perkebunan. Dengan berfokus pada bagaimana kelapa sawit ditanam, ini mendorong praktik penanaman yang lebih baik untuk menghasilkan hasil per hektar yang lebih tinggi. Hal ini memungkinkan petani untuk menanam lebih banyak di lahan yang sama, yang berimplikasi pada perlindungan hutan yang lebih baik karena tidak ada lahan baru yang perlu dibuka. Meningkatnya kebutuhan akan produksi minyak sawit yang transparan tidak hanya akan berdampak positif pada praktik pertanian dan perkebunan global, tetapi pelanggan juga akan dapat mempelajari manfaat nyata dari produk sederhana ini.